EAS APSI
Cafe Ijjo adalah restoran yang populer dan sibuk di kota besar. Restoran ini melayani berbagai jenis makanan dan minuman, dan memiliki berbagai layanan seperti makan di tempat, layanan pengiriman, dan pesanan online. Dalam mengelola operasional harian, restoran ini menghadapi beberapa tantangan, antara lain kesulitan dalam mengelola inventaris, mengatur pesanan, memantau kinerja karyawan, dan melacak data pelanggan.
Untuk menyelesaikan tantangan tersebut, owner Cafe
Ijjo ingin membuat Sistem Informasi.
Tujuan pengembangan sistem informasi
adalah untuk memperbaiki efisiensi dan efektivitas operasional restoran. ini akan membantu dalam mengelola inventaris,
pesanan, pembayaran, dan data pelanggan, serta menyediakan berbagai fitur yang
dapat meningkatkan pengalaman pelanggan dan memudahkan pengelolaan restoran.
Soal :
1). Tuliskan kebutuhan sistem informasi apa
saja yang ingin dimiliki oleh Cafe Ijjo
1. Business requirements
- CafeIjo
System harus dapat mencatat informasi pelanggan, baik itu nama, alamat,
nomor handphone, maupun email secara efisien dan aman
- CafeIjo
System harus dapat menyimpan data bahan baku yang, peralatan, dan invetaris
lain yang dimiliki oleh Cafe Ijo
- CafeIjo
System harus dapat melakukan pencatatan transaksi untuk pembelian makanan dan
minuman.
- CafeIjo
System harus dapat mencatat absensi karyawan, aktivitas, dan performa
karyawan secara real-time
2. User requirements
- CafeIjo
System harus memiliki tampilan yang menarik, modern, dan mudah digunakan
bagi seluruh pengguna termasuk pengguna yang sudah memiliki umur.
- CafeIjo
System memungkinkan karyawan untuk melakukan penambahan atau pengurangan
terhadap bahan baku. Serta melakukan update untuk inventaris lainnya
- CafeIjo
System memungkinkan pelanggan untuk melakukan penilaian atau pun review
terhadap layanan yang diberikan
- CafeIjo
System harus dapat mempermudah karyawan dalam melakukan penginputan
pesanan pelanggan sehingga kegiatan transaksi dapat berjalan secara efisien
dan terhindar dari kesalahanan pesanan.
3. Functional requirements
- CafeIjo
System harus memiliki fitur manajemen kinerja karyawan, dimana pelanggan dapat
melakukan penilaian atau review, penampilan grafik kinerja, serta
pengaksesan riwayat perkembangan karyawan secara lengkap.
- CafeIjo
System harus memiliki fitur pengelolaan bahan baku dan inventaris, dimana
dapat melakukan pencatatan bahan baku dan inventaris yang ada, melakukan
update dan koreksi, push notification jika ada barang yang habis, serta pembuatan
laporan di setiap periodenya.
- CafeIjo
System harus dapat melakukan pencatatan transaksi baik untuk pembelian
makanan maupun minuman, beserta dengan jenis pelayanan (Dine-in, takeaway,
online) serta metode dan nominal pembayaran.
- CafeIjo
System harus dapat menampilkan riwayat transaksi dan grafik penjualan, meliputi
total penjualan, tingkat keuntungan, dan pesanan terfavorit.
4. Nonfunctional requirements
- CafeIjo
System harus dapat melindungi data pelanggan dan informasi pribadi
dengan menggunakan enkripsi dan mekanisme keamanan yang tepat.
- CafeIjo
System harus memberikan waktu respons yang cepat saat pengguna melakukan
suatu pekerjaan.
- CafeIjo
System harus tersedia dan berfungsi dengan baik sepanjang
waktu.
5. System requirements
- CafeIjo
System harus dapat berjalan dalam berbagai jenis sistem operasi
- CafeIjo
System harus dapat berjalan dalam berbagai perangkat yang umum digunakan,
seperti dekstop dan mobile phone
- CafeIjo
System harus dapat terkoneksi dengan sistem/data yang sudah ada
2). Buatlah tahapan yang harus dilalui di
dalam membangun sistem restoran
Secara garis besar tahapan-tahapan yang harus
dilalui ketika membagun sistem ada 4 tahapan, antara lain
1. Analisa
Dalam tahapan ini dideskripsikan
sistem yang ingin dibuat atau sedang berjalan, masalah yang dihadapi, dan penyeselaian
umum untuk menghadapi masalah tersebut. Selain itu, juga meningkatkan atau
mengganti sistem yang sedang diusulkan. Tujuan utama dari fase analisis adalah
untuk memahami dan mendokumentasikan kebutuhan bisnis (business need) dan
persyaratan proses dari sistem baru. Ada 6 kegiatan utama dalam fase ini :
- Pengumpulan informasi dan menentukan
Kebutuhan
- Mendefinisikan sistem requirement
- Analisis Use Case
- Pemodelan Proses
- Pemodelan Data
- Menyusun dokumen analisis dan mengevaluasi
- Mereview requirement dengan pihak Client
2. Desain
Dalam tahapan ini dilakukan
desain untuk nantinya digunakan dalam tahap implementasi. Ada beberapa kegiatan
utama dalam fase ini:
- Desain Arsitektur
- Desain User Interface
- Desain Program
- Desain Data Storage
3. Implementasi
Dalam tahapan ini dilakukan
implementasi dari semua desain yang telah dibuat. Ada beberapa kegiatan utama
dalam fase ini:
- Pembuatan script
- Testing
- Deploy
4. Maintenance
Dalam
tahapan ini dilakukan maintenance terhadap sistem informasi yang telah dibuat. Seperti
penyelesaian error, bug dan ketidaksesuaian sistem lainnya
3). Apa yang dimaksud dengan model analisis?
Ruang lingkup model analisis apa saja?
Model analisis mengacu pada
kerangka kerja atau pendekatan yang digunakan untuk memahami dan menganalisis
kebutuhan, proses, dan tujuan sistem informasi yang akan dikembangkan. Model
analisis membantu dalam mengidentifikasi, menggambarkan, dan memahami
persyaratan bisnis serta bagaimana sistem informasi dapat memenuhi kebutuhan
tersebut. Model analisis Sistem Informasi membantu dalam pemahaman yang lebih
baik tentang kebutuhan bisnis, proses operasional, arsitektur sistem, dan
tujuan organisasi yang terkait dengan penggunaan teknologi informasi.
Berikut merupakan contoh
model analisis yang umum digunakan dalam pengembangan sistem informasi, antara
lain seperti Use Case, Diagram Aliran Data (DFD), Entity-Relationship (ER), Diagram
Aliran Kerja (Workflow), Perilaku Pengguna (User Behavior).
Ruang lingkup model analisis
dalam Sistem Informasi sangat bergantung pada kebutuhan dan kompleksitas sistem
yang sedang dianalisis. Selain itu, model-model ini sering saling terkait dan
digunakan secara bersama-sama untuk memberikan pemahaman yang komprehensif
tentang sistem informasi yang ada atau yang direncanakan.
Berikut ini adalah beberapa ruang lingkup
model analisis dalam Sistem Informasi:
- Model Analisis Kebutuhan: Ini melibatkan
identifikasi dan pemahaman kebutuhan pengguna dan organisasi terkait sistem
informasi yang diinginkan. Model analisis kebutuhan membantu dalam merancang
solusi yang memenuhi persyaratan bisnis dan pemangku kepentingan yang terlibat.
- Model Analisis Proses Bisnis: Model ini
digunakan untuk memodelkan dan menganalisis proses bisnis yang ada. Tujuannya
adalah untuk mengidentifikasi area yang dapat dioptimalkan atau ditingkatkan
dengan menggunakan teknologi informasi. Model analisis proses bisnis seperti
diagram aliran data (DFD) atau diagram aliran proses (PFD) membantu dalam
memvisualisasikan alur informasi dan aktivitas dalam suatu proses bisnis.
- Model Analisis Data: Model analisis data
digunakan untuk menganalisis dan memahami struktur data yang terkait dengan
sistem informasi. Ini melibatkan identifikasi entitas, atribut, dan hubungan
antar entitas dalam basis data. Model data seperti Entity-Relationship Diagram
(ERD) atau Diagram Kelas UML membantu dalam merepresentasikan struktur data
secara grafis.
- Model Analisis Arsitektur: Model analisis
arsitektur digunakan untuk menganalisis dan merencanakan arsitektur sistem
informasi yang diinginkan. Ini mencakup komponen teknis seperti infrastruktur
jaringan, perangkat keras, perangkat lunak, integrasi sistem, dan keamanan
informasi. Model analisis arsitektur membantu dalam memahami persyaratan sistem
dan merancang solusi yang sesuai.
- Model Analisis Keamanan: Model ini digunakan
untuk menganalisis keamanan sistem informasi dan mengidentifikasi potensi
ancaman dan kerentanan yang mungkin ada. Ini mencakup identifikasi kontrol
keamanan yang diperlukan dan strategi perlindungan data. Model analisis keamanan
membantu dalam melindungi integritas, kerahasiaan, dan ketersediaan informasi.
- Model Analisis Pengguna: Model ini
melibatkan pemahaman tentang kebutuhan, preferensi, dan karakteristik pengguna
sistem informasi. Ini membantu dalam merancang antarmuka pengguna yang efektif
dan pengalaman pengguna yang positif.
4). Apakah fungsi model Desain. Yang termasuk
model desain sebutkan
Fungsi utama model Desain
adalah merancang struktur dan komponen sistem informasi yang akan
diimplementasikan. Tujuan dari model Desain adalah menghasilkan rencana yang
jelas dan terperinci tentang bagaimana sistem informasi akan dibangun, termasuk
arsitektur perangkat lunak, desain antarmuka pengguna, desain basis data, dan
alur kerja aplikasi.
Berikut adalah beberapa model desain yang umum
digunakan dalam pengembangan sistem informasi:
- Model Arsitektur: Model ini berfokus pada
desain arsitektur sistem informasi, termasuk infrastruktur perangkat keras,
perangkat lunak server, jaringan, dan komponen lainnya. Tujuannya adalah
memastikan bahwa sistem informasi dapat berjalan secara efisien, aman, dan
terdistribusi dengan baik.
- Model Antarmuka Pengguna (UI/UX Design):
Model ini mencakup desain antarmuka pengguna yang melibatkan elemen visual,
navigasi, interaksi, dan pengalaman pengguna yang baik. Tujuannya adalah
menciptakan antarmuka yang intuitif, mudah digunakan, dan menarik bagi
pengguna.
- Model Desain Basis Data: Model desain basis
data digunakan untuk merancang struktur basis data yang digunakan dalam sistem
informasi. Ini mencakup identifikasi entitas, atribut, hubungan, dan skema
normalisasi basis data. Model desain basis data seperti Entity-Relationship
Diagram (ERD) atau Diagram Kelas UML digunakan untuk merepresentasikan struktur
basis data secara visual.
- Model Komponen Perangkat Lunak: Model ini
berfokus pada desain komponen perangkat lunak yang akan digunakan dalam sistem
informasi. Ini melibatkan pemilihan teknologi, desain struktur kode,
pengelompokan fungsi, dan integrasi komponen yang berbeda. Tujuannya adalah
menciptakan komponen yang dapat digunakan ulang, mudah dipelihara, dan memungkinkan
pengembangan sistem yang efisien.
- Model Keamanan: Model ini berkaitan dengan
desain dan implementasi kontrol keamanan dalam sistem informasi. Ini termasuk
desain kebijakan keamanan, pengaturan izin akses, enkripsi data, dan
perlindungan dari serangan atau ancaman keamanan. Tujuannya adalah melindungi
sistem informasi dari ancaman dan menjaga kerahasiaan, integritas, dan
ketersediaan data.
- Model Pengujian dan Validasi: Model ini
mencakup perencanaan dan desain pengujian sistem informasi untuk memastikan
bahwa sistem berfungsi dengan benar sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi
yang telah ditetapkan. Ini melibatkan pengujian fungsional, pengujian
integrasi, pengujian keamanan, dan validasi keseluruhan sistem.
- Model-model desain ini bekerja secara bersama-sama
untuk menghasilkan rancangan teknis yang lengkap dan terperinci dari sistem
informasi yang akan dikembangkan.
Analisis Kebutuhan | · Identifikasi kebutuhan pengguna utama aplikasi, seperti pemilik restoran, manajer operasional, karyawan, dan pelanggan. · Identifikasi fungsi dan fitur yang diperlukan oleh setiap pengguna untuk memperbaiki efisiensi dan efektivitas operasional restoran. |
Analisis Data | · Identifikasi data pelanggan, pesanan, inventaris, dan karyawan |
Analisis Resiko | · Identifikasi Sistem mungkin tidak dapat diandalkan atau aman. · Identifikasi Sistem mungkin tidak dapat menangani volume transaksi yang diharapkan. |
Analisis Integrasi | · Identifikasi sistem atau layanan lain yang perlu diintegrasikan dengan aplikasi sistem informasi, seperti sistem pembayaran, platform pemesanan online, atau perangkat keras lainnya yang digunakan di restoran. · Pastikan aplikasi dapat berkomunikasi dan berintegrasi dengan sistem lain dengan lancar. |
Analisis Kinerja | · Identifikasi Sistem harus mudah digunakan dan dinavigasi. · Identifikasi Sistem harus mampu menangani volume transaksi yang tinggi. |
Analisis Proses Bisnis | · Identifikasi masalah atau hambatan dalam proses bisnis saat ini yang dapat diperbaiki melalui penggunaan aplikasi sistem informasi. · Identifikasi dan dokumentasikan proses bisnis saat ini yang dilakukan di restoran, termasuk pengelolaan inventaris, pengelolaan pesanan, pembayaran, dan interaksi dengan pelanggan. |
6. Buatlah model desain dari studi kasus di atas
- Desain penyimpanan data
- Pelanggan: Informasi pelanggan seperti nama, alamat, nomor telepon.
- Menu: Daftar makanan dan minuman yang tersedia beserta deskripsi, harga, dan ketersediaan stok.
- Inventaris: Informasi tentang stok bahan makanan dan minuman yang tersedia, termasuk jumlah, tanggal kadaluarsa, dan pemasok.
- Pesanan: Informasi tentang pesanan pelanggan, termasuk item yang dipesan, jumlah, total pembayaran, status pesanan, dan metode pembayaran.
- Karyawan: Informasi tentang karyawan, termasuk nama, jabatan, jadwal kerja, dan kinerja.
- Desain Arsitektur Sistem
Desain arsitektur yang paling cocok dari aplikasi café ijjo adalah arsitektur client-server.
Client:
Aplikasi Desktop: Dapat digunakan oleh pemilik restoran untuk mengelola inventaris, pesanan, dan karyawan.
Aplikasi Mobile: Dapat digunakan oleh pelanggan untuk melakukan pemesanan, melihat menu, dan membayar pesanan.
Aplikasi Web: Dapat digunakan oleh karyawan restoran untuk mengelola pesanan, mengatur jadwal, dan melacak data pelanggan.
Server:
Database Server: Menyimpan data pelanggan, inventaris, pesanan, dan informasi lainnya.
Web Server: Mengelola permintaan dari aplikasi web karyawan dan aplikasi mobile pelanggan.
API Server: Menyediakan antarmuka untuk berkomunikasi antara client dan server, termasuk pemrosesan pesanan, validasi data, dan akses ke basis data.
Keuntungan:
Skalabilitas: Dapat menangani peningkatan jumlah pengguna dan volume data seiring pertumbuhan bisnis.
Keamanan: Pengelolaan data sensitif dan pengendalian akses dapat diimplementasikan di server.
Pemeliharaan: Pembaruan dan perbaikan dapat dilakukan sentral di server, memudahkan manajemen aplikasi.
Konsistensi Data: Data yang disimpan di server terpusat, mencegah duplikasi atau inkonsistensi.
- Desain Prosedural
1. Manajemen Inventaris:
a. Tambah Barang ke Inventaris:
- Terima input nama barang, kategori, jumlah, harga, dan tanggal kadaluarsa (jika diperlukan).
- Buat entri baru dalam basis data inventaris dengan informasi yang diberikan.
b. Hapus Barang dari Inventaris:
- Terima input kode barang yang akan dihapus.
- Cari entri inventaris dengan kode barang tersebut.
- Jika ditemukan, hapus entri tersebut dari basis data inventaris.
c. Update Informasi Barang:
- Terima input kode barang yang akan diperbarui.
- Cari entri inventaris dengan kode barang tersebut.
- Jika ditemukan, terima input baru untuk informasi yang ingin diperbarui (misalnya jumlah, harga, atau tanggal kadaluarsa).
- Perbarui entri inventaris dengan informasi yang baru.
d. Cari Barang dalam Inventaris:
- Terima input kata kunci pencarian (misalnya nama barang atau kategori).
- Cari entri inventaris yang cocok dengan kata kunci.
- Tampilkan hasil pencarian kepada pengguna.
2. Manajemen Pesanan:
a. Buat Pesanan Baru:
- Terima input informasi pelanggan (nama, nomor telepon, alamat).
- Terima input daftar barang yang dipesan beserta jumlahnya.
- Buat entri baru dalam basis data pesanan dengan informasi yang diberikan.
b. Perbarui Status Pesanan:
- Terima input kode pesanan yang akan diperbarui.
- Cari entri pesanan dengan kode pesanan tersebut.
- Jika ditemukan, terima input status baru (misalnya diproses, dikirim, atau selesai).
- Perbarui entri pesanan dengan status yang baru.
c. Batalkan Pesanan:
- Terima input kode pesanan yang akan dibatalkan.
- Cari entri pesanan dengan kode pesanan tersebut.
- Jika ditemukan, hapus entri pesanan dari basis data pesanan.
3. Manajemen Pembayaran:
a. Hitung Total Pembayaran:
- Terima input kode pesanan.
- Cari entri pesanan dengan kode pesanan tersebut.
- Jika ditemukan, hitung total pembayaran berdasarkan harga barang dan jumlah yang dipesan.
b. Proses Pembayaran:
- Terima input kode pesanan.
- Cari entri pesanan dengan kode pesanan tersebut.
- Jika ditemukan, tandai pesanan sebagai dibayar dan catat tanggal pembayaran.
4. Manajemen Data Pelanggan:
a. Tambah Pelanggan Baru:
- Terima input informasi pelanggan (nama, nomor telepon, alamat).
- Buat entri baru dalam basis data pelanggan dengan informasi yang diberikan.
b. Update Informasi Pelanggan:
- Terima input nomor telepon pelanggan yang akan diperbarui.
- Cari entri pelanggan dengan nomor telepon tersebut.
- Jika ditemukan, terima input baru untuk informasi yang ingin diperbarui (misalnya nama atau alamat).
- Perbarui entri pelanggan dengan informasi yang baru.
c. Hapus Pelanggan:
- Terima input nomor telepon pelanggan yang akan dihapus.
- Cari entri pelanggan dengan nomor telepon tersebut.
- Jika ditemukan, hapus entri pelanggan dari basis data pelanggan.
5. Analisis Kinerja:
a. Hitung Pendapatan Harian:
- Terima input tanggal yang akan dianalisis.
- Cari semua entri pesanan dengan tanggal yang cocok.
- Hitung total pendapatan dari pesanan yang ditemukan.
b. Hitung Jumlah Pesanan per Kategori:
- Terima input periode waktu yang akan dianalisis.
- Cari semua entri pesanan dengan tanggal dalam periode waktu tersebut.
- Hitung jumlah pesanan untuk setiap kategori barang.
- Desain Antarmuka pengguna
- Halaman Beranda: Menampilkan menu makanan dan minuman, penawaran spesial, dan pilihan untuk memesan atau melakukan reservasi.
- Pemesanan Online: Pelanggan dapat menelusuri menu, menambahkan item ke keranjang, mengatur jumlah pesanan, memilih metode pengiriman, dan melakukan pembayaran.
- Manajemen Pesanan: Karyawan dapat melihat pesanan yang masuk, mengubah status pesanan (dalam pengolahan, siap untuk pengiriman, selesai), dan memproses pembayaran.
- Manajemen Inventaris: Karyawan dapat melihat stok bahan makanan dan minuman yang tersedia, menambahkan atau menghapus item inventaris, dan mengatur pemasok.
- Pengelolaan Pelanggan: Karyawan dapat melihat dan mengedit data pelanggan, mengelola riwayat pesanan, dan memberikan diskon atau penawaran khusus.
Komentar
Posting Komentar